Dalam perancangan sistem informasi, dibutuhkan beberapa alat bantu perancangan agar analisa dan hasil yang ingin dicapai dapat mencapai sebuah hasil yang maksimal.
Posting ini sengaja saya bikin sebagai bahan referensi untuk bab 2 skripsi jurusan Sistem Informasi.
Pada dasarnya, alat bantu perancangan sistem informasi terbagi atas 3 bagian yaitu :
- Alat bantu perancangan sistem
- Alat bantu perancangan logika program
- Alat bantu perancangan database
Barikut penjabaran dari alat bantu perancangan sistem informasi.
1. Alat bantu perancangan sistem
Alat bantu perancangan sistem terbagi atas 3 bagian, yaitu :
- ASI (Aliran Sistem Informasi)
- Context Diagram
- DFD (Data Flow Diagram)
1.1 Aliran Sistem Informasi (ASI)
Aliran sistem informasi sangat berguna untuk mengetahui permasalahan yang adda pada suatu sistem. Dari sini dapat diketahui apakah system informasi tersebut masih layak dipakai atau tidak, masih manual atau komputerisasi. Jika sistem informasinya tidak layak lagi maka perlu adanya perubahan dalam pengolahan datanya sehingga menghasilkan informasi yang cepat dan akurat serta keputusan yang lebih baik.
Berikut simbol-simbol dari Aliran Sistem Informasi (ASI) :
No |
Simbol
| Keterangan |
1 |
| Proses Manual. Digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual atau pekerjaan yang dilakukan tanpa menggunakan komputer. |
2 |
| Proses Komputer. Proses yang menggunakan komputer dimana pengolahan data dilakukan secara online. |
3 |
| Dokumen. Merupakan formulir yang digunakan untuk merekam data yang menunjukkan input dan output, baik untuk proses manual maupun komputer. |
4 |
| Garis Alir. Menunjukkan aliran atau arah dalam proses pengolahan data. |
5 |
| Arsip. Untuk menggambarkan penyimpanan data baik dalam bentuk arsip atau file komputer. Dapat di tulis F atau A. |
1.2 Context Diagram
Context Diagram adalah gambaran umum tentang suatu sistem yang terdapat didalam suatu organisasi yang memperlihatkan batasan (boundary) sistem, adanya interaksi antara eksternal entity dengan suatu sistem dan informasi secara umum mengalir diantara entity dan sistem. Context Diagram merupakan alat bantu yang digunakan dalam menganalisa sistem yang akan dikembangkan.
Simbol-simbol yang digunakan di dalam Context Diagram hampir sama dengan simbol-simbol yang ada pada DFD, hanya saja pada Context Diagram tidak terdapat simbol file.
Berikut simbol-simbol Context Diagram
No | Simbol | Keterangan |
1 |
| Kesatuan Luar(EksternalEntity) = Merupakan kesatuan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainya yang berada diluar lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output sistem. |
2 |
| Proses(Process) = Kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh, mesin atau komputer dari suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses |
3 |
| Arus Data (Data Flow) = Arus data mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan. Arus data ini menunjukan arus data dari yang masuk ke dalam proses sistem |
1.3 Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan ganbaran sistem secara logika yang tidak tergantung pada perangkat keras, lunak, struktur data dan organisasi file. Keuntungan dari DFD adalah untuk memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti system yang akan dikerjakan atau dikembangkan.
Berikut simbol-simbol dari Data Flow Diagram (DFD) :
No | Simbol | Keterangan |
1 |
| Kesatuan Luar/External Entity merupakan sumber atau tujuan data, dapat berupa bagian atau orang yang berada diluar sistem tapi berhubungan dengan sistem tersebut. |
2 |
| Proses. Simbol ini digunakan untuk melakukan proses pengolahan data, yang menunjukkan suatu kegiatan yang mengubah aliran data yang masuk menjadi keluaran. |
3 |
| Penyimpanan Data/Data Store merupakan tempat penyimpanan dokumen-dokumen atau file-file yang dibutuhkan. |
4 |
| Aliran Data. Menunjukkan arus data dalam proses. |
Aturan dalam pembuatan DFD
- Tidak boleh menghubungkan external entity ke external entity secara langsung.
- Tidak boleh menghubungkan data storage ke data storage lainnya secara langsung.
- Tidak boleh menghubungkan data storage dengan external entity secara lansung.
- Pada setiap proses harus ada data flow masuk dan keluar dan sebaliknya.
- Tidak boleh ada proses dari arus data tidak memiliki nama (nama harus ada)
- Tidak boleh ada proses yang tidak memiliki nomor.
Metode pembuatan DFD
- Mulai dari yang umum sampai yang detail
- Jabarkan setiap proses
- Pelihara konsistensi antar proses
- Berikan label nama yang bermakna untuk ke empat simbol tersebut
- Menjaga konsistensi dengan model lainnya.
Tahapan Pembuatan DFD
- Buat Context Diagram (Top Level Diagram)
- Buat diagram level 0
- Buat diagram level1 (diagram detail)
Diagram ini digunakan untuk menjelaskan tahapan-tahapan proses dari diagram level 0.
Cara pembuatan DFD
- Identifikasi semua external entity dalam sistem
- Identifikasi semua input dan ouput yang terlibatdengan external entity.
- Urutan pengambaran dimulai dari context diagram, diagram level 0, diagram level1.
2. Alat Bantu Perancangan Logika Program
Adapun alat bantu dalam pernacngan logika program terdiri atas 2 bagian yaitu :
- Struktur Program
- Flowchart
2.1 Struktur Program
Menggambarkan menu utama pada program yang akan dirancang juga menampilkan apa yang dikerjakan pada sebuah sistem atau membuat bagian bentuk spesifikasi dari modul-modul program yang dikerjakan pada sebuah sistem.
Berikut simbol-simbol dari struktur program :
No | Simbol | Keterangan |
1 |
| Simbol sumber / atau tujuan data |
2 |
| Simbol proses terdefinisi |
2.2 Flowchart
Program Flowchart adalah diagram alir yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah. Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program.
Berikut simbol-simbol dari Flowchart :
No | Simbol | Keterangan |
1 |
| Simbol Input/Output.
Digunakan untuk mewakili data input/output.
|
2 |
| Simbol Proses.
Digunakan untuk mewakili suatu proses.
|
3 |
| Simbol Garis Alir.
Digunakan untuk menunjukkan arus dari proses.
|
4 |
| Simbol Penghubung.
Digunakan untuk menunjukkan sambungan dari bagan alir yang terputus. Baik pada halaman yang sama maupun di halaman berikutnya.
|
5 |
| Simbol Keputusan.
Digunakan untuk suatu penyelesaian kondisi di dalam program.
|
6 |
| Simbol Proses Terdefinisi.
Digunakan untuk menunjukkan suatu operasi yang rinciannya ditunjukkan di tempat lain.
|
7 |
| Simbol Persiapan.
Digunakan untuk memberi/menset nilai awal suatu besaran.
|
8 |
| Simbol Titik Terminal.
Digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses
|
3. Alat Bantu Perancngan Database
Adapun alat bantu dalam perancagan database terdiri dari 2 bagian yaitu :
- Entity Relationship Diagram (ERD)
- Normalisasi Database
3.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Model ERD berisi komponen-komponen entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta yang ditinjau sehingga dapat diketahui hubungan antara entity-entity yang ada dengan atribut-atributnya. Selain itu juga bisa menggambarkan hubungan yang ada dalam pengolahan data, seperti hubungan many to many, one to many, one to one.
Berikut simbol-simbol dari ERD
No | Simbol | Keterangan |
1 |
| Entity, yaitu suatu objek yang dapat dibedakan dengan objek lainnya. Di dalam database, entity lebih dikenal dengan nama File. |
2 |
| Atribut, yaitu karakteristik yang mencirikan suatu entity atau property dari sebuah entity. Di dalam database, atribut dikenal dengan nama Field. |
3 |
| Field Key, yaitu Data/atribut yang bersifat unique(berbeda) dan tidak akan pernah sama dengan yang lainnya |
4 |
| Relationship, merupakan relasi yang menyatakan hubungan antara entity. |
5 |
| Link, merupakan garis yang digunakan sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya. |
3.2 Normalisasi Database
Normalisasi adalah suatu teknik untuk meng-organisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi. Adapun tujuan dari normalisal adalah :
- Untuk menghilangkan kerangkapan data
- Untuk mengurangkan kompleksitas
- Untuk mempermudah pemodifikasian data
Normalisasi database biasanya jarang dilakukan dalam database skala kecil, dan dianggap tidak diperlukan pada penggunaan personal. Namun seiring dengan berkembangnya informasi yang dikandung dalam sebuah database, proses normalisasi akan sangat membantu dalam menghemat ruang yang digunakan oleh setiap tabel di dalamnya, sekaligus mempercepat proses permintaan data.
Proses Normalisasi
- Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.
- Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
Tahap-tahap normalisasi :
Bentuk Tidak Normal (Menghilangkan perulangan group) --> Bentuk Normal Pertama (1NF) (Menghilangkan ketergantungan sebagian) --> Bentuk Normal Kedua (2NF) (Menghilangkan ketergantungan transitif) --> Bentuk Normal Ketiga (3NF) (Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional)
Bentuk Normal Kesatu (1NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kesatu bila setiap data bersifat atomik yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai data.
Bentuk Normal Kedua (2NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kesatu, dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap key-nya.
Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal ketiga bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kedua dan atribut yang bukan key tidak tergantung transitif terhadap key-nya.
Semoga bermanfaat....